“Karena
Cinta”
Bahan Alkitab: Kejadian 29
: 15 – 30
Seorang perempuan menggendong anaknya selama berjam-jam. Seorang pria, temannya, ingin mencoba menggendong anak itu. Tak berapa lama, kedua tangan pria itu pun gemetar menahan beban. Pria itu pun buru-buru mengembalikan anak itu kepada ibunya. Ia heran bagaimana seorang perempuan kurus sanggup menggendong anak itu begitu lama. Perempuan itu menjawab, “Masalahnya bukan karena saya tidak lelah, tetapi saya menahan rasa lelah itu. Bukan karena tidak ada beban, melainkan mau menanggung beban itu. Karena saya mencintainya. Karena cinta, tidak ada beban yang terlalu berat untuk dipikul.”
Yakub sangat mencintai
Rahel. Laban, ayah Rahel, memberinya syarat bekerja selama tujuh tahun jika
ingin mendapatkan Rahel. Yakub menganggap tujuh tahun itu seperti beberapa hari
saja karena cintanya kepada Rahel (ayat 20). Nyatanya, hal itu baru awal ujian
bagi Yakub sebab Laban memperdayainya. “Bekerjalah tujuh tahun lagi!” kata
Laban. Namun, karena sangat mencintai Rahel, Yakub tidak merasa berat untuk
melaluinya. Bayangkan, empat belas tahun menunggu memiliki dan menyentuh Rahel,
tanpa lelah dan tanpa berpaling!
Ketika kita memandang
sebuah pekerjaan sebagai beban yang berat, hal itu akan benar-benar membebani
kita. Begitu juga dengan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita. Jika kita
melayani tanpa didasari cinta Tuhan, pelayanan kita tidak akan bertahan lama.
Cintailah yang membuat kita mampu melewati tantangan seberat apapun. – SYS
Ditulis oleh: Samuel Yudi
Susanto, www.renunganharian.net
“Cinta Tuhan itu kuat dan
menguatkan kehidupan kita, memampukan kita menghadapi tantangan yang berat
sekalipun.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar